PKR BIOFILM

BERITA & KEGIATAN

Kegiatan yang akan datang

Event Webinar Series 4 - IBRCC

Dynamics of Biofilm Microbiome and Novel Techniques in Biofilm Research

Berita Terkini

Dr. Hasyrul H ungkap potensi daun Limpasu sebagai angen antibiofilm

Hasyrul Hamzah, seorang peneliti muda sekaligus dosen di Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, yang saat ini juga tergabung di Pusat Kolaborasi Riset (PKR) Biofilm, baru-baru ini ia membuat terobosan penting dalam dunia kesehatan. Ia berhasil mengungkap potensi daun limpasu (Baccaurea lanceolata), tumbuhan endemik dari hutan Kalimantan, sebagai agen antibiofilm yang efektif. Temuan ini diyakini dapat memberikan solusi terhadap salah satu masalah kesehatan paling mendesak saat ini yakni infeksi akibat biofilm yang sering kali sulit diatasi dengan antibiotik konvensional

Biofilm merupakan kumpulan sel-sel mikroba yang melekat secara irreversibel pada suatu permukaan dan terbungkus dalam matriks Extracellular Polymeric Substances (EPS) yang dihasilkannya sendiri untuk melindungi diri dari ancaman luar, termasuk antibiotik. Keberadaan biofilm di berbagai peralatan medis, seperti kateter, implan, dan permukaan luka, menjadi salah satu tantangan utama dalam pengobatan modern karena dapat memperpanjang masa pemulihan pasien dan meningkatkan risiko komplikasi serius. Infeksi akibat biofilm sering kali sulit diobati, bahkan dengan penggunaan antibiotik dosis tinggi. Dalam konteks inilah, penelitian Hasyrul menjadi relevan, terutama karena biofilm dianggap sebagai salah satu penyebab utama dari Health Care-Associated Infections (HAIs), atau infeksi yang terjadi di lingkungan rumah sakit.

Penelitian awal Hasyrul menemukan bahwa ekstrak daun limpasu memiliki kemampuan antibiofilm yang signifikan terhadap Streptococcus mutans dan Candida albicans. "Kami mendapati bahwa ekstrak daun limpasu mampu menghambat pembentukan biofilm baru, sekaligus merusak biofilm yang sudah terbentuk," jelasnya. Namun, Hasyrul tidak berhenti di sana. Ia mengembangkan formula mouthwash berbasis ekstrak daun limpasu dan melakukan uji terhadap efektivitasnya.

Dalam uji mouthwash tersebut, formula yang dikembangkan terbukti mampu membersihkan biofilm pada rongga mulut yang disebabkan oleh bakteri patogen, memberikan hasil yang menjanjikan dalam pencegahan dan pengobatan infeksi oral yang berkaitan dengan biofilm. Hasyrul menjelaskan, "Formula mouthwash ini berhasil mengurangi pembentukan biofilm dan memiliki potensi besar untuk diaplikasikan dalam produk kesehatan mulut, seperti obat kumur untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut, sekaligus mencegah infeksi akibat biofilm."

Daun limpasu, yang selama ini jarang diketahui manfaatnya secara medis, ternyata memiliki potensi lain yang belum banyak diungkap. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hasyrul dan timnya, ekstrak daun limpasu menunjukkan aktivitas antibiofilm yang signifikan, khususnya pada bakteri yang penyebab kerusakan gigi seperti Streptococcus mutans, salah satu bakteri yang terkenal sulit diatasi dalam praktik klinis. "S. mutans membentuk biofilm yang sangat tebal dan sulit ditembus oleh antibiotik. Temuan bahwa daun limpasu mampu menghambat biofilm ini menjadi terobosan yang sangat penting dalam mengatasi resistensi antibiotik," jelas Hasyrul.

                                                                                       

Kegiatan lampau

Event Webinar Series 3 - IBRCC

Antibiofilm Drug Discovery: A Biodiversity Perspective and Bioinformatic Approach

Event Webinar Series 2 - IBRCC

Infeksi Biofilm: Sebuah Tantangan Tersembunyi

Event Webinar Series 1 - IBRCC

Biofilm Update: From Science to Therapy

Visiting Professor and Guest Lecture 2022

PKR Biofilm

LOGO_PKR_BIOFILM_FINAL-removebg-preview

Synergizing in the discovery of biofilm diagnostics and antibiofilm compounds from Indonesian biodiversity

Kontak Kami

Telepon +62 85 811 811 890

Email info@biofilm.id

Copyright © 2023 Pusat Kolaborasi Riset Biofilm | biofilm.id